Senin, 27/06/2011 00:01 WIB
Kembalikan Pancasila di
Tengah Masyarakat!
Anwar Khumaini : detikNews
detikcom - Jakarta, Reformasi
yang terjadi di Indonesia ternyata
juga berdampak makin banyaknya
kalangan ekstrimis radikal kanan
dan kiri yang membuat wajah
Indonesia menjadi 'menakutkan'.
Kelompok radikal kanan dan kiri
sekarang sedang menikmati
aktivitasnya di tengah masyarakat
mainstream yang toleran dan
harmoni.
Menyadari fenomena ini, Pengurus
Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) tetap
akan mengusung toleransi dalam
kehidupan berbangsa dan
bernegara.
"Kita tidak perlu putus asa, NU pada
jalur yang tepat untuk tetap berada
pada kelompok yang mengusung
harmoni, toleran," Kata Wakil Ketua
Umum Pengurus Besar Nahdlatul
Ulama, Asad Said Ali dalam rilis
yang diterima detikcom, Minggu
(26/6/2011).
Menurut Asad Said Ali, kelompok
Islam Radikal dan Neo Liberalisme
sama-sama merugikan Indonesia.
Keduanya menafikan Indonesia
sebagai negara besar yang lahir
melalui perjuangan panjang anak
bangsa.
"Satunya ingin sistem khalifah,
negara Islam, dan satunya
memimpikan federasi. Bagi NU
Pancasila dan NKRI adalah pilihan
final. Karena itu kembalikan
Pancasila di tengah mainstream
masyarakat Indonesia," kata Asad.
Dia menyerukan agar pemerintah
secepatnya melakukan
keberpihakan terhadap kelompok
besar masyarakat yang harmoni
dan toleran.
"Itu sih saran. NU tidak akan bosan
mengajak Pemerintah agar
memihak nilai-nilai pesantren yang
harmoni dan toleran," Saran Asad.